Rabu, 26 September 2012

Sejarah Negara:Ghana

Sejarah Ghana Sebelum tahun 500, kebanyakan kawasan tengah Afrika sub-Sahara menyaksikan peluasan pertanian. Pertanian bermula di kawasan paling di selatan Gurun Sahara, lalu terbangunlah perkampungan. Menjelang akhir zaman klasik, kerajaan serantau yang lebih besar didirikan di Afrika Barat, salah satunya ialah Kekaisaran Ghana yang terletak di utara negara Ghana zaman sekarang. Setelah tumbang pada awal abad ke-13, suku Akan pindah ke selatan lalu mendirikan beberapa negeri termasuk kekaisaran Akan agung pertama bernama Bono yang kini dikenal sebagai Brong Ahafo di Ghana. Negeri-negeri Akan yang menyusul seperti persekutuan Ashanti dan negeri-negeri Fante dipercaya muncul dari wilayah asli Bono di Bono Manso. Kebanyakan kawasannya disatukan di bawah Kekaisaran Ashanti hingga abad ke-16. Kerajaan Ashanti bermula sebagai satu rangkaian yang longgar lalu berangsur-angsur menajdi kerajaan terpusat dengan birokrasi yang maju berpusat di Kumasi. Peta Ghana Secara geografis, Ghana kuno terletak kira-kira 500 mil dari utara Ghana kini, dan menduduki kawasan antara Sungai Senegal dan Nigeria.
Sebagian penduduk Ghana modern adalah keturunan dari nenek moyang yang berhubungan dengan Ghana zaman pertengahan. Hal tersebut dapat dilacak hingga bangsa Mande dan Volta di Ghana Utara—Mamprussi, Dagomba dan Gonja. Bukti anekdot mengaitkan suku Akan dengan kekaisaran ini. Bukti tersebut terletak pada nama-nama seperti Danso yang dikuasai suku Akan di Ghana zaman sekarang dan Mandinka di Senegal/Gambia yang kuat pertaliannya dengan kekaisaran ini. Ghana juga merupakan situs Kekaisaran Ashanti yang mungkin sekali negeri kulit hitam yang paling maju dalam sejarah Afrika sub-Sahara. Konon pada masa keemasannya, Raja Ashanti mampu mengerahkan 500.000 prajurit. Kubu Inggris dan Belanda yang bertetangga di Sekondi Pada tahun 1481, Raja João II dari Portugal menugaskan Diogo d'Azambuja untuk membangun Kastil Elmina yang lengkap pada tahun berikutnya. Tujuan mereka adalah untuk berdagang emas, gading dan budak, lalu menyatukan kekuasaan mereka yang berkembang di rantau ini. Mereka juga disertai Belanda pada tahun 1598, di mana Belanda mendirikan kubu di Komenda dan Kormantsi. Pada tahun 1637 Belanda merebut Kastil Elmina dari Portugis dan Axim pada tahun 1642 (Kubu St. Anthony). Menjelang pertengahan abad ke-17, pedagang Eropa lain seperti Inggris, Denmark dan Swedia juga turut bergabung. Di sepanjang garis pantai Ghana didirikan 30 buah kubu dan kastil oleh saudagar Belanda, Britania dan Denmark. Pesisir Emas menjadi tumpuan terbesar arsitektur militer Eropa di luar Eropa. Menjelang akhir abad ke-19, hanya Belanda dan Britania yang masih menetap di situ dan setelah Belanda mundur pada tahun 1874, dan Britania menjadikan Pantai Emas sebagai protektorat. Negara-negara kuno Afrika sebelumnya menjalin pelbagai persekutuan dengan penjajah dan dengan satu sama lain, lalu tercetusnya Perang Ashanti-Fante pada tahun 1806, dan juga perjuangan Kekaisaran Ashanti menentang British. Gerakan menuju berakhirnya penjajahan bermula pada tahun 1946, dan konstitusi pertama kawasan itu disahkan pada tahun 1951. Dibentuk dari penggabungan Pesisir Emas, Kekaisaran Ashanti, dan daerah kepercayaan Togoland Britania oleh plebisit yang didukung Perserikatan Bangsa-bangsa, Ghana menjadi negara sub-Sahara pertama yang mendapatkan kemerdekaan. Kwame Nkrumah, pendiri dan presiden pertama negara Ghana modern, tak hanya pimpinan anti-kolonial Afrika pertama namun juga seseorang yang memimpikan Afrika bersatu yang tidak terjebak ke neo-kolonialisme. Ialah kepala negara pertama di Afrika yang menyerukan Pan-Afrikanisme, gagasan yang didapatnya selama belajar di Universitas Lincoln di Pennsylvania (Amerika Serikat), pada saat itu ketika Marcus Garvey terkenal akan "Gerakan Kembali ke Afrika". Ia menggabungkan mimpi Marcus Garvey dan sarjana Afrika-Ameriks terkenal W.E.B. Du Bois ke dalam pembentukan Ghana modern. Asal kebebasan dan keadilan, kesetaraan dan pendidikan bebas bagi sesama tanpa memandang suku, agama atau kepercayaan berasal dari implementasi Osagyefo Dr. Kwame Nkrumah atas Pan-Afrikanisme. Nkrumah didepak oleh kudeta militer pada tahun 1966. Diduga bahwa kejadian ini didukung oleh CIA;[1][2]. Serangkaian kudeta berakhir dengan naiknya Let. Jerry Rawlings pada tahun 1981. Perubahan itu menyebabkan tertundanya konstitusi pada tahun 1981 dan pelarangan ParPol. Konstitusi baru yang memulihkan multipartai diumumkan secara resmi pada tahun 1992, dan Jerry John Rawlings diangkat sebagai presiden dalam PemilU yang JurDil pada tahun itu dan kembali memenangkan PemilU pada tahun 1996 untuk masa jabatannya yang kedua. Konstitusi melarangnya ikut PemilU untuk yang ketiga kalinya. Pada tanggal 6 Maret 2007, Ghana memperingati hari kemerdekaannya yang ke-50.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar